Tulisanku Cerminan Prinsipku
Oleh Justianus Tarigan
Tersebarluasnya puisi "Ibu Indonesia" yang dibacakan langsung oleh penciptanya, Sukmawati, membuatku memiliki sebuah ide untuk menuliskan sebuah tulisan. Tulisan yang kumaksud di sini bukan menganalisis isi puisi tersebut. Yang kumaksud adalah mengenal diri atau orang lain dari karya sendiri atau karya orang lain tersebut.
Dalam teori menulis disebutkan bahwa tulisan adalah buah pikiran penulisnya. Buah pikir ini adalah mewakili gagasan atau prinsip hidup yang dipegangnya. Sehingga penulis yang menuliskan sebuah tulisan dapat dilihat dari tulisan itu prinsip-prinsip hidup yang dipegangnya.
Penulis dengan mengedepankan kesantunan berbahasa dan memberi ide yang positif bisa diartikan bahwa penulisnya memang memiliki pandangan hidup seperti itu. Sebaliknya, penulis yang menuliskan tulisan provokasi memberi arti bahwa penulisnya memiliki jiwa provokasi. Namun, terkadang, penulis berpura-pura juga. Menulis sesuatu tetapi sebenarnya dia tidak menginginkan seperti itu. Lebih tepatnya, penulis itu membuat tulisannya aman saja.
Beragam tipe penulis inilah yang membuat saya paham bahwa setiap penulis punya prinsip-prinsip hidup yang berbeda. Yang tidak saya paham adalah mengapa ada penulis menulis suatu tulisan di luar kapasitasnya. Dia menulis seolah-olah dia paham yang ditulisnya tetapi mengatakan dia seb3narnya tidak paham. Bukankah sesuatu yang tidak diketahui tapi dibicarakan maka kemungkinan lebih banyak unsur salah daripada unsur benarnya?
Akhir kata, menulis memang baik karena menyalurkan pikiran untuk dapat dibaca oleh generasi selanjutnya. Namun jangan lupa, menulis juga punya batasan yang tak harus menyinggung suatu pemikiran orang lain. Menulislah dalam koridor yang dipahami. Menulislah dalam prinsip yang teryakini. Menulislah dengan perbandingan rasio dan hati.
Senin, 14 November 2011
Minggu, 06 November 2011
Mbages Sora Terbegi
Rembus angin si lumang bas kampus
Nandaken ciger nggo reh
Mata narik mak rapatna
"Entabeh tuhu tunduh" bage ateku.
Bagi alang la terbegi
Lit sora tempa kubegi
Mbages tempa sorana
Kai nge ndia ateku
Nde... i kuta kepe Nande ras Bapa ateku
Rembus angin si lumang bas kampus
Nandaken ciger nggo reh
Mata narik mak rapatna
"Entabeh tuhu tunduh" bage ateku.
Bagi alang la terbegi
Lit sora tempa kubegi
Mbages tempa sorana
Kai nge ndia ateku
Nde... i kuta kepe Nande ras Bapa ateku
Langganan:
Postingan (Atom)