Blogger Layouts

Halaman

Rabu, 18 Februari 2015

Siswa: Mencari Ilmu Versus Mencari Nilai

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007). Pernyataan ini menegaskan bahwa muara pendidikan adalah terciptanya manusia terdidik atau dengan kata lain memiliki karakter yang baik.
Guna mencapai tujuan tersebut, hadirlah sekolah sebagai salah satu wadah pendidikan formal. Sekolah diberikan kewenangan mendidik siswa agar mencapai tujuan tersebut.
Guru sebagai ujung tombak untuk menyukseskan tujuan itu di tengah perjalanan memberikan pembelajaran menemui fenomena-fenomena. Satu di antara fenomena tersebut adalah mindset ‘cara pikir’ siswa terhadap nilai dan ilmu.

Bagaimana sebenarnya mindset yang dimaksud?

Pembelajaran di kelas adalah proses untuk memahamkan siswa mengenai ilmu yang dipelajari. Oleh sebab itu, segala cara yang dilakukan guru dan siswa di kelas merupakan hal yang dapat dipandang sebagai bagian menuntut ilmu. Apakah di dalam kelas mendengarkan penjelasan guru, berdiskusi mengenai materi, mengerjakan soal, mengerjakan tugas di rumah, atau pun membaca buku yang disarankan guru sebagai bahan pengayaan. Intinya adalah memahamkan siswa mengenai ilmu tersebut.
Ilmu yang sudah dipelajari tentunya dievaluasi guna mengetahui sejauh mana ilmu itu dapat dipahami oleh siswa. Teknik mengevaluasi ini banyak jenisnya. Ada yang bersifat ulangan atau ada pula bersifat portofolio. Permasalahan yang sering muncul adalah siswa merasa enggan mengerjakan segala tugas yang diberikan tetapi berharap memperoleh nilai tinggi.

Pertanyaan selanjutnya adalah apakah pantas menerima sesuatu yang tidak sebanding dengan usaha yang dilakukan?


Idealnya seorang siswa memahami ilmunya terlebih dahulu. Jika ilmunya telah tertancap dengan mantap di pikiran maka segala soal dan tugas terasa mudah untuk dikerjakan. Hal ini perlu dipertegas karena esensi pendidikan adalah tercapainya karakter yang bagus. Karakter yang bagus tidak hadir tanpa dilandasi oleh keilmuan yang memadai. Nilai tinggi tidak jaminan seorang siswa menggapai cita-cita, tetapi ilmu yang tinggi akan membawa seorang siswa menuju cita-cita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar