Blogger Layouts

Halaman

Selasa, 12 Desember 2017

Film Bukan Sekadar Hiburan
oleh Justianus Tarigan

Menjadi guru adalah pekerjaan totalitas dan punya visi yang kuat mengantarkan peserta didiknya ke jalan kesuksesan. Setidaknya itulah yang kudapatkan dari sebuah film yang kutonton hari ini yang berjudul Coach Carter. Menjadi guru adalah pekerjaan yang mampu mengindentifikasi permasalahan siswa dan dari permasalah ini guru menerapkan sebuah peraturan secara disiplin kepada siswa dan terus berinovasi memperbaiki pembelajaran demi mengantarkan siswa kepada kesuksesan.

Yang menarik bagiku dari film ini adalah Carter bukan seorang guru, tapi pelatih. Namun dia punya visi yang kuat untuk memberikan terbaik kepada siswanya. Visi utamanya bukan sekadar siswanya menang dalam pertandingan tetapi siswanya harus bisa diterima di perguruan tinggi lewat beasiswa. Aku mengikuti jalan cerita film ini dengan sebuah pertanyaan "Apa sebenarnya yang diinginkan Carter sehingga siswanya harus kuliah setelah tamat SMA?" Dalam perjalanan film itu kutemukan bahwa Carter sangat menginginkan siswanya bisa kuliah karena melihat keadaan lingkungan sekitarnya yang jika tidak kuliah maka siswanya akan terpengaruh lingkungan dan bisa berbuat kejahatan. Ini tentu tidak bisa dibiarkan oleh Carter. Dia punya keyakinan bahwa pendidikan tinggi mampu mengubah masa depan siswanya menjadi lebih baik.

Jauh dalam hati aku merenungi diri. Saat duduk di bangku sekolah menengah pertama di sudut desa yang sangat jauh dari kota, aku selalu berpikir bagaimana caranya aku bisa mengenal dunia luar dan hidupku tidak akan sama seperti orang-orang di sekelilingku. Tiada jalan selain lewat pendidikan. Aku berharap tapi dalam kecemasan yang tinggi "Apakah itu sampai?" dan satu per satu jalan kulalui sehingga aku mampu menyelesaikan pendidikan tinggi.

Apakah sudah selesai sekarang karena sudah menyelesaikan pendidikan tinggi? Jawabannya memang belum. Masih jauh jalan kaki akan terus melangkah. Kemana? Itu masih misteri. Sepanjang kaki ini kuayunkan pada jalan yang benar, arah mana pun dia akan berlabuh kutak akan menyesalinya. Biarlah cita-cita terus kugenggam dan terus berusaha dan berharap semoga suatu hari nanti akan hadir sebuah harapan yang selama ini diidam-idamkan.

Jinengdalem, 13 Des 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar