Blogger Layouts

Halaman

Minggu, 10 Desember 2017

Kalimat



Pola Dasar Kalimat Bahasa Indonesia


Menulis merupakan aktivitas mengungkapkan buah pikiran ke dalam bentuk tertulis. Hasil menulis adalah tulisan. Tulisan tidak akan menjadi sebuah tulisan yang panjang jika tidak diawali dari sebuah kalimat. Untuk itu, ada baiknya kita mengenal pola dasar kalimat dalam bahasa Indonesia.

Kalimat dalam bahasa Indonesia minimal terdiri atas subjek dan predikat. Walaupun demikian, terkadang ditemukan juga kalimat yang tidak mengikuti struktur ini. Kalimat yang tidak memenuhi struktur ini disebut kalimat minor. Kalimat ini akan dibahas secara terpisah.

Dengan berdasar pada kalimat dalam bahasa Indonesia terdiri atas subjek dan predikat, pola dasar kalimat dalam bahasa Indonesia ada lima, yakni sebagai berikut.

1. Subjek sebagai kata benda dan predikat sebagai kata benda

contoh:  Ayahku dokter.

Ayahku dalam kalimat di atas berfungsi sebagai subjek dan dokter dalam kalimat tersebut berfungsi sebagai predikat. Ayahku tentu kata benda dan dokter juga kata benda. Sebagai tambahan, mengenal kata benda tidaklah sulit. Kata benda (nomina) adalah semua kata yang menunjukkan benda dan yang dibendakan. Salah satu penanda sebuah kata adalah kata benda dapat dilihat dari imbuhan yang melekat pada kata tersebut. Imbuhan pembentuk kata benda misalnya pe-, per-an, pe-an, ke-an, dan -an.

Dari contoh seperti di atas, maka dapat dibuat kalimat yang lain yang sama strukturnya, yaitu sebagai berikut.

2. Nenekku perawat.
3. Kakak seorang guru.
4. Ibu itu pedagang.
5. Istrinya pembuat kue.

Silakan Anda buat sendiri kalimat lain yang pola kalimatnya sesuai dengan yang telah dipaparkan di atas.

2. Subjek sebagai kata banda dan predikat sebagai kata kerja

contoh:  Aku sedang makan.

Kalimat di atas yang berfungsi sebagai subjek adalah aku. Yang berfungsi sebagai predikat adalah sedang makan. Akan tetapi, ada kalanya kalimat seperti ini dapat diperluas dengan menambahkan objek atau pelengkap atau keterangan setelah predikatnya. Misalnya seperti kalimat berikut.

Aku sedang makan nasi goreng.

Aku sebagai subjek, sedang makan sebagai predikat, dan nasi goreng sebagai objek. Pertanyaannya, mengapa bisa hadir objek? Jawabannya adalah karena predikat dalam kalimat ini bisa diikuti oleh objek dan bisa juga tidak. Predikat yang bisa diikuti oleh objek dan bisa juga tidak diikuti oleh objek disebut kalimat semitransitif.

Untuk mengetahui sebuah kata termasuk kata kerja dapat dilihat dari imbuhan yang melekat pada kata tersebut. Biasanya imbuhan me-, ber-, di- merupakan imbuhan pembentuk kata kerja.

Berpedoman pada pola kalimat kedua ini, kita dapat membuat kalimat lain seperti di bawah ini.
2. Anjing itu menggonggong.
3. Budi pergi ke pasar.
4. Kakek bermain bola.
5. Made sedang belajar menulis.

3. Subjek sebagai kata benda dan predikat sebagai kata sifat

contoh:  Dia sangat cantik.

Dia dalam kalimat di atas berfungsi sebagai subjek dan sangat cantik berfungsi sebagai predikat.
Untuk mengetahui sebuah kata termasuk kata sifat kita dapat mengujinya dengan menambahkan kata sangat sebelum kata tersebut atau kata sekali setelah kata tersebut.

Dengan cara yang sama kita dapat membuat kalimat lain seperti yang terlihat di bawah ini.
2. Pemandangan alam ini sungguh indah.
3. Wajahnya bersih sekali.
4. Rumahnya besar.
5. Buku ayah sangat banyak di rumah.

Nah, silakan dibuat kalimat lain yang sepola dengan kalimat di atas untuk menambah pemahaman.

4. Subjek sebagai kata benda dan predikat sebagai bilangan

contoh:  Anakku empat orang.

Kalimat di atas yang berfungsi sebagai subjek adalah anakku dan yang berfungsi sebagai predikat adalah empat orang.Sebagai informasi tambahan, kata bilangan adalah kata yang selalu menunjukkan jumlah atau urutan.

Dengan cara yang sama kita dapat membuat kalimat lain seperti berikut ini.
2. Aku pertama.
3. Kambingku lima ekor.
4. Tanah nenek sepuluh hektare.
5. Emas itu 24 karat.

5. Subjek sebagai kata benda dan predikat sebagai kata depan

contoh:  Dinda ke pasar.

Dinda berfungsi sebagai subjek pada kalimat tersebut dan ke pasar berfungsi sebagai predikat. Yang perlu diingat adalah pola kalimat seperti ini selalu menghadirkan kata depan sebagai predikatnya (di, ke, dan dari). Dengan cara yang sama kita dapat membuat kalimat lain seperti terlihat di bawah ini.
2. Semua uangku di bank.
3. Kekasihnya ke Amerika.
4. Kemarin dia ke Jakarta.
5. John dari Belanda.

Demikianlah lima pola dasar kalimat dalam bahasa Indonesia. Subjek dan predikat selalu akan hadir jika mengikuti pola kalimat yang baku. Subjek dalam kalimat bahasa Indonesia akan selalu diduduki oleh kata benda (nomina) sedangkan predikat bisa dipilih sesuai keinginan penulisnya.

Semoga bermanfaat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar